Tips Menghadapi Harga Cryptocurrency yang Turun
Tips Menghadapi Harga Cryptocurrency yang Turun
Saat ini popularitas cryptocurrency menjadi perbincangan banyak orang, terlebih bagi mereka yang menaruh minat terhadap investasi. Cryptocurrency sendiri merupakan mata uang digital yang dipakai untuk bertransaksi secara virtual dalam jaringan internet. Beberapa jenis cryptocurrency yang sering digunakan antara lain Litecoin, Ethereum, Monero, Ripple, dan tentu saja yang paling populer Bitcoin.
Bitcoin
pertama
kali diluncurkan ke internet pada tahun 2009, oleh Satoshi Nakamoto. Ia
menciptakan 21 juta BTC yang diperkirakan dapat ‘ditambang’ sampai tahun
2140. Hingga saat ini 1 BTC bernilai Rp660.955.968,50
Ada
beraneka cara untuk mendapatkan untung dari cryptocurrency, khususnya Bitcoin
ini. Cara termudah dan paling lazim adalah trading di spot
market biasa, afiliasi Bitcoin, Airdrops, hingga ‘menambangnya’
secara gratis. Namun, bagaimana sih jika suatu saat harga Bitcoin ini
turun? Berikut tips untuk menghadapi harga cryptocurrency khususnya
Bitcoin yang turun
- Margin Trading
Margin
Trading pada dasarnya adalah metode untuk melakukan trading
(jual-beli) dengan menggunakan ‘pinjaman uang’ atau leverage untuk
melakukan trade. Leverage ini disediakan oleh beberapa bursa asset kripto,
tempat trading dilakukan. Misalnya SnapEx, yang menawarkan metode
margin trading dengan mudah.
Contoh
sederhananya seperti ini. Misalkan saat ini harga Bitcoin Rp100 juta per
BTC, tapi Anda hanya memiliki uang Rp10 juta, yang berarti Anda hanya dapat
membeli 0,1 BTC. Nah, dengan margin trading Anda dapat meminjam uang
Rp90 juta agar mempunyai Rp100 juta dan bisa membeli 1 BTC.
Karena
meminjam, maka pinjaman tersebut harus dikembalikan kepada bursa asset kripto,
tidak peduli apakah Anda akan mendapatkan untung atau rugi. Misalkan, harga Bitcoin
naik menjadi Rp110 juta per BTC, jika dijual maka Anda harus mengembalikan
Rp90 juta tersebut, tetapi Anda juga akan mendapatkan untung Rp10 juta, dari
modal awal Rp10 juta, alias untung 100%.
Sebaliknya,
misalkan harga Bitcoin turun menjadi Rp95 juta per BTC, Anda tetap harus
mengembalikan Rp90 juta kepada bursa asset kripto tersebut, sehingga uang yang
tersisa tinggal Rp5 juta. Dari hal ini, Anda kehilangan Rp5 juta, alias rugi
50%.
Itulah resiko dari margin trading, meskipun keuntungan bisa didapatkan dengan cepat, Anda tetap harus berhati-hati melihat pergerakan harga Bitcoin, salah strategi maka kerugian juga akan dengan cepat menghadapi Anda.
- Short
Sederhananya
Short merupakan cara untuk mengambil keuntungan saat harga Bitcoin turun
dengan meminjam Bitcoin untuk dijual, lalu nanti dibeli kembali. Contohnya
seperti ini, misalkan saat ini Anda meminjam 1 Bitcoin kepada bursa asset
kripto dengan harga Bitcoin Rp100 juta per BTC, lalu Anda yakin harganya
akan turun berdasarkan analisis teknikal yang Anda perkirakan. Sebelum harganya
turun, Anda perlu menjual Bitcoin tersebut, sehingga Anda akan memperoleh Rp100
juta.
Ketika
harga Bitcoin akhirnya turun, misalkan menjadi Rp80 juta, maka belilah
kembali 1 Bitcoin dengan harga Rp80 juta. Kemudian kembalikan kepada
bursa asset kripto, dan pada akhirnya Anda akan mendapatkan untung sebesar Rp20
juta. Namun, berhati-hatilah ketika harga Bitcoin naik, misalkan menjadi
Rp110 juta per BTC, Anda tetap harus mengembalikan 1 Bitcoin walaupun
harus rugi Rp10 juta.
Itulah
tips dalam menghadapi harga cryptocurrency khususnya Bitcoin yang
turun. Apapun cara yang dipilih nanti, Anda harus tetap memperhatikan kebijakan
yang ditawarkan oleh bursa asset kripto ya!
Posting Komentar untuk "Tips Menghadapi Harga Cryptocurrency yang Turun"